Tuesday, December 29, 2009

Nomor Polisi Mobil Pejabat

Akhir tahun 2009 ini rakyat Indonesia dikejutkan dengan pemberian mobil dinas oleh Sekretariat Negara kepada para pejabat negara seharga Rp. 1,3 miliar. Artikel ini tidak membahas pro kontra mengenai hal itu, namun mengenai informasi plat mobil kendaraannya, yang menunjukkan pejabat yang menggunakannya, sumber ini didperoleh melalui Wikipedia.com dan mailist MCers, semoga bermanfaat.

Mobil dinas pejabat negara memiliki plat nomor khusus. Jika pada saat pejabat tersebut bertugas ke wilayah di luar ibukota RI atau kunjungan dinas ke luar negeri, maka plat nomor tersebut akan dipasangkan pada mobil yang dinaiki oleh pejabat bersangkutan.
Berikut adalah daftar nomor polisi untuk kenderaan pejabat penting di Indonesia:

•RI 1: Presiden
•RI 2: Wakil Presiden
•RI 3: Istri/suami presiden
•RI 4: Istri/suami wakil presiden
•RI 5: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
•RI 6: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
•RI 7: Ketua Dewan Perwakilan Daerah
•RI 8: Ketua Mahkamah Agung
•RI 9: Ketua Mahkamah Konstitusi
•RI 10: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
•RI 11: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
•RI 12: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
•RI 13: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
•RI 14: Menteri Sekretaris Negara
•RI 15: Sekretaris Kabinet
•RI 16: Menteri Dalam Negeri
•RI 17: Menteri Luar Negeri
•RI 18: Menteri Pertahanan
•RI 19: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
•RI 20: Menteri Keuangan
•RI 21: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
•RI 22: Menteri Perindustrian
•RI 23: Menteri Perdagangan
•RI 24: Menteri Pertanian
•RI 25: Menteri Kehutanan
•RI 26: Menteri Perhubungan
•RI 27: Menteri Kelautan dan Perikanan
•RI 28: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
•RI 29: Menteri Pekerjaan Umum
•RI 30: Menteri Kesehatan
•RI 31: Menteri Pendidikan Nasional
•RI 32: Menteri Sosial
•RI 33: Menteri Agama
•RI 34: Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
•RI 35: Menteri Komunikasi dan Informatika
•RI 36: Menteri Negara Riset dan Teknologi
•RI 37: Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
•RI 38: Menteri Negara Lingkungan Hidup
•RI 39: Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
•RI 40: Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
•RI 41: Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
•RI 42: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
•RI 43: Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
•RI 44: Menteri Negara Perumahan Rakyat
•RI 45: Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
•RI 46: Jaksa Agung
•RI 47: Panglima Tentara Nasional Indonesia
•RI 48: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
•RI 52: Wakil Ketua DPR
•RI 59: Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan

Wednesday, December 9, 2009

Komparatif Facebook dan Twitter

Hasil riset Alexa Web Company, sebuah lembaga independent yang berkecimpung di bidang pengamatan traffic (tingkat penggunaan) situs internet:

Facebook
-. Pengguna di Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebesar 4%.
-. Pengguna di Indonesia menduduki peringkat pertama sebesar 29.6%
-. Untuk negara berkembang, Indonesia menduduki peringkat pertama
-. Jumlah pengguna besar, ditaksir mencapai 300 juta orang
-. Message tidak terbatas, bisa dibuat sepanjang-panjangnya
-. Penyebarannya relatif luas
-. Salah satu media komunikasi untuk branding
-. Mengusung konsep one stop all atau one stop shopping karena bisa memuat apa saja

Twitter
-. Meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir.
-. Mei 2009, peringkat 77 dalam situs terpopuler di Indonesia
-. Juli 2009, posisinya menjadi peringkat 33, tidak mustahil masuk ke dalam peringkat 10 besar bulan depan
-. Menurut google peningkatan dalam beberapa bulan ini karena makin banyak brand lokal yang membuka account twitter sebagai media komunikasi dengan konsumen
-. Format twitter lebih sederhana daripada facebook, yakni mikroblog dimana pengguna hanya dapat mengirim data up date dengan panjang maksimal 140 karakter
-. Twitter.com memprediksi pengguna di Indoensia bakal melonjak mencapai 700.000 pengguna.
-. Rata-rata pengguna menggunakan 275 hari dalam setahun.
-. 35% nya memiliki kurang dari 10 pengikut.
-. Trafic tertinggi hari Rabu dan Kamis, dan turun sekitar 30% pada akhir pekan
-. Jumlah pengguna relatif sedikit, tidak sampai 60 juta orang
-. Image terbatas, pesannya harus singkat, maksimal 140 karakter
-. Penyebaran pesan terbatas dan cenderung sempit
-. Platform baru untuk mengembangkan produk
-. Mengusung konsep pesan yang selektif karena keterbatasan space karakter


Source: Majalah MIX edisi October 2009

Tuesday, December 8, 2009

The Six Social Needs

Dengan maraknya medium baru yang bernama social media kini dikenal apa yang disebut “human social needs” yang digagas oleh Communispace, perusahaan riset yang mengkhususkan diri pada riset komunitas online. Menurutnya, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhan sosialnya melallui social networking. Perusahaan yang mampu memahami perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut secara lebih baik akan punya kemungkinan yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan pemasaran.

Keenam kebutuhan tersebut adalah:
1. Expressing personal identity. Kebutuhan untuk mengekspresikan diri, bisa berupa penampilan, pemikiran, suasana hati, hingga detail kehidupan sehari-hari.

2. Status and self esteem. Kebutuhan akan mendapatkan otonomi personal, pengakuan diri dan pencapaiannya diapresiasi orang lain yang menjadikan kehidupan mereka lebih baik.

3. Giving and getting help. Kebutuhan untuk mendapatkan dan memberi bantuan kepada sesama.

4. Affiliation and belonging. Kebutuhan menemukan dan menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki minat yang sama, orientasi dan tujuan yang sama.

5. Sense of community. Sense of belonging atau keinginan untuk berafiliasi dengan orang lain tidak dengan sendirinya memunculkan sense of community, karena untuk mencapai hal itu harus ada hubungan jangka panjang dan komitmen timbal balik terhadap kebutuhan komunitas secara keseluruhan.

6. Reassurance of value and self worth. Kebutuhan akan adanya keyakinan dan jaminan bahwa apa yang telah kita lakukan berharga dan memiliki nilai di mata orang lain.

Kesimpulannya adalah marketer harus menyikapi setiap pelanggan sebagai member dalam sebuah komunitas. Keenam kebutuhan sosial tersebut bisa dipakai sebagai dasar dalam meneropong secara lebih dalam dan tajam psikografi dan perilaku pelanggan.


Source: New Wave Marketing, Hermawan Kertajaya