Monday, August 24, 2009

Konsumen Indonesia Enggan Membaca

Keengganan membaca juga menyebabkan konsumen kurang memperhatikan informasi yang terdapat pada suatu produk. Lihat saja, di pasar farmasi. Begitu banyak obat yang memiliki kandungan sama untuk fungsi yang sama. Karena memang, kebanyakan obat tanpa resep yang beredar di masyarakat berisi kandungan yang sifatnya generic.

Namun dengan komunikasi yang berbeda, akhirnya persepsi yang tercipta lain pula selain itu juga mampu memunculkan loyalitas akibat kuatnya suatu merk tertancap di benak konsumen. Sekitar 99% konsumen tidak mengerti kandungan obat bebas. Misalnya obat sakit kepala berisi parasetamol atau asetaminofen. Apalagi berapa persen jumlah maksimal kandungan itu hanya boleh ada pada satu tablet.

Kepercayaan konsumen pada suatu merek bahkan sudah pada titik yang menimbulkan efek placebo. Misalnya, dia percaya pada suatu merk obat sakit kepala. Ketika sakit, bisa dipastikan hanya merek ini yang menyembuhkannya. Termasuk, ketika hanya diberikan pil vitamin yang serupa dan dikatakan sebagai merek tersebut.

Iklan obat di Indonesia begitu membius orang. Di sisi lain, belum ada periklanan yang mengatur mengenai ini. Sehingga tidak ada satu kewajiban yang menyatakan bahwa tiap produsen harus menginformasikan kandungan obatnya. Bila ini dilakukan, lambat laun konsumen akan tahu komposisi suatu obat dan akan selektif dalam memilih obat.


Sumber: Majalah Merketing, Edisi Khusus/II/2007

No comments: