Monday, August 24, 2009

Pilih Susah atau Mudah ?

Artikel ini ada hubungannya dengan artikel sebelumnya yang berjudul "Konsumen Indonesia Enggan Membaca".

Orang Indonesia pada umumnya memiliki minat baca rendah yang mengerucut pada minimnya daya kritis, membuat marketer memiliki dua pilihan.

Pertama, memilih cara yang mudah dengan menampilkan image produk sebagus mungkin tanpa melakukan edukasi yang memiliki bobot pengetahuan. Baru setelah itu lambat laun memperbaiki produk.

Kedua, memberi kandungan informasi pada memperkaya wacana konsumen dengan tanpa meninggalkan proses membentuk brand equity. Untuk alternative ini apabila produknya sudah memiliki kualitas excellent.

Hal ini dapat terjadi di Indonensia karena terjadi gap antara kualitas aktual dan kualitas persepsi di Indonesia. Konsumen Indonesia umumnya memiliki product knowledge yang rendah. Tidak mengherankan apabila produk yang biasa bisa di ubah image-nya menjadi produk yang bagus, sedangkan produk yang bagus bisa dianggap menjadi produk yang biasa saja, karena tidak didukung komunikasi yang sesuai dengan konteknya.

Dengan melakukan edukasi yang membuka wacana konsumen, akan membuat kepercayaan pada merk ini akan terbentuk dengan permanen. Biasanya hanya merek-merek yang memang berkualitas bagus yang melakukannya. Akhirnya setelah pilihan dijatuhkan, maka semuanya tergantung pada kekuatan komunikasi yang dilakukan suatu merk. Kemudian ditunjang pula oleh value-value yang bersifat emosional yang dibangun untuk menguatkan merek tersebut.


Sumber: Majalah Merketing, Edisi Khusus/II/2007

No comments: